Responsive image
Science and Tech | 12th October, 2022

Digital Life di Denmark Jadi yang Terbaik, Bagaimana dengan Indonesia?

Words by Indra Mufarendra

 Foto: Internet Week Denmark (iwdk.dk)

AUSTEREAD - Di zaman sekarang, hampir tak ada negara yang tak menerapkan teknologi digital. Bahkan, banyak negara yang berlomba untuk menjadi negara dengan kualitas digital terbaik. Mengacu Digital Quality of Life (DQL) Index 2021, Denmark berada di posisi teratas.

Denmark mendapakan skor tertinggi, yakni 0,83, dalam penelitian yang dilakukan oleh Surfshark, sebuah perusahaan penyedia VPN (Virtual Private Network). Negara skandinavia itu mengungguli Korea Selatan (0,76), Finlandia (0,75), Israel (0,73), juga Amerika Serikat (0,73).

Dalam penelitiannya, Surfshark menggunakan lima pilar pengukuran. Antara lain keterjangkauan internet, kualitas internet, infrastruktur, kemananan, dan pemerintah.

Setiap pilar itu memiliki indikatornya masing-masing. Misalnya pilar infrastruktur mencakup dua indikator. Yakni individu yang menggunakan internet dan kesiapan jaringan.

Metode yang dilakukan Surfshark dinilai mumpuni untuk melihat seberapa jauh kualitas kehidupan digital di suatu negara.

“Surfshark telah meningkatkan studi sejak 2019. Baik dari segi area maupun jumlah negara,” kata Analis utama Pund-IT, Charles King seperti dilansir TechNewsWorld.

Dalam penelitiannya di tahun 2021, Surfshark meneliti 110 negara. Tersebar di seluruh benua.

Ketika hasilnya menempatkan Denmark berada di urutan teratas, para ahli tidak terkejut. Sebab, pada sejumlah penelitian lainnya, Denmark memang konsisten berada di papan atas.

“Denmark adalah pengguna internet awal. Mereka dengan cepat membuat semua (layanan-infrastruktur) pemerintahannya online,” kata wakil presiden senior di Strand Consult, Roslyn Layton.

Ketika pemerintah sudah menjalankan e-government, maka itu bisa berdampak signifikan bagi sektor lainnya. Termasuk sektor bisnis. “Itu adalah cara merangsang penggunaan internet bagi semua orang,” jelas dia.

Kemudian, itu juga ditunjang dengan program pemerintah Denmark terkait penyediaan jaringan. “Mereka menyederhanakan izin pembangunan jaringan. Penyedia layanan diberi insentif untuk bersaing dan berinvestasi,” katanya.

Geliat kehidupan digital di Denmark, salah satunya bisa dilihat dari Internet Week Denmark (IWDK). Yakni festival tahunan yang dihelat sejak 2016 lalu.

IWDK tak hanya menjadi ajang pameran teknologi internet terkini. Tapi juga menjadi ruang temu  antara berbagai pihak, termasuk dari masyarakat untuk membahas berbagai hal seputar teknologi internet.

Sementara itu, hal yang kurang lebih sama terjadi di Korea Selatan. “(Pemerintah) Korea Selatan telah lama proaktif dalam mengembangkan dan menyebarkan layanan internet,” kata King.

Dalam waktu dekat, Korea Selatan bisa menjadi negara terdepan dalam semua aspek digital. “Mereka punya perusahaan teknologi terkemuka, seperti Samsung, LG, dan lainnya,” ujarnya.

Dari sisi infrastruktur, Korea Selatan menggunakan perangkat-perangkat terkini. Ini berbeda dengan Amerika Serikat yang usia infrastrukturnya di atas 30 tahun. Bahkan ada yang 40 tahun lebih.

Bila Denmark, Korea Selatan berada di posisi teratas, lalu di mana posisi Indonesia?

Mengacu hasil penelitian Surfshark, Indonesia menempati ranking 72 dengan skor 0,48. Indonesia jauh tertinggal dari Singapura yang berada di peringkat enam. Bahkan, Indonesia masih kalah dari Thailand (peringkat 44) dan Filipina (peringkat 48).

Bahkan, secara terperinci, Surfshark memaparkan tiga hal terburuk yang dimiliki Indonesia. Yakni mobile speed, broadband internet affordability, dan broadband speed.

 

 

 

0 Likes

Responsive image

The Latest

Science and Tech | 13th October, 2022
Parasomnia, Teror Mimpi Buruk
Economy | 10th October, 2022
Dunia dalam Ancaman Stagflasi
Economy | 8th October, 2022
Maju-Mundur Musk Akuisisi Twitter

Related Article